Review Xiaomi Redmi 5A: Hape Harap Maklum
Harga | Rp999.000 |
Status | Sudah dirilis (Desember 2017) |
Bodi | 140,4 x 70,1 x 8,4 mm, 137 gram |
Prosesor | Qualcomm Snapdragon 425, quad-core 1,4 GHz |
GPU | Adreno 308 |
RAM | 2 GB |
Storage | 16 GB |
Layar | IPS 5 inci (1.280 x 720 piksel) |
Kamera | 13 MP & 5 MP |
Baterai | 3.000 mAh |
Sistem Operasi | MIUI 9 (Android 7.1.2) |
Jaringan | Dual-SIM 4G |
Konektivitas | WiFi, Bluetooth, IR Blaster |
Interface | microUSB, jack audio |
Sensor | Accelerometer, proximity |
Xiaomi kembali berulah. Untuk kesekian kalinya, Xiaomi mengacaukan pasar smartphone entry-level lewat smartphone super murah terbarunya. Dibanderol Rp999 ribu, Xiaomi mengklaim Redmi 5A sebagai smartphone terbaik di kelasnya. Benarkah demikian? Mari kita buktikan!
Desain
Xiaomi menyematkan layar 5 inci pada Redmi 5A. Praktis dimensinya jadi compact, menjadikannya sangat enak dipakai hanya dengan satu tangan. Bodi belakang Redmi 5A terbuat dari plastik yang sekilas terlihat seperti metal. Bodi plastik ini bikin tangan kita nggak licin saat megang. Dan tentunya bukan fingerprint magnet, jadi kita nggak harus sering-sering membersihkannya.
Bahasa desain Redmi 5A sebenarnya tidak jauh dari kakanya, Redmi 4A. Di bagian belakang ada modul kamera plus LED flash. Speaker-nya juga masih diletakkan di tempat yang sama, yaitu di belakang. Dan perlu dicatat, Redmi 5A belum dilengkapi dengan sensor sidik jari. Tentunya harap maklum, karena harganya murah.
Oh ya, ngomong-ngomong smartphone ini sudah dibuat langsung di Indonesia, tepatnya di pabrik Xiaomi di Batam. Jadi Anda bakal melihat label "made in Indonesia" tepat di bawah logo Xiaomi.
Beralih ke bagian depan ada modul kamera selfie, earpice, dan LED notifikasi di bagian bawah. Untuk tombol navigasinya ada di luar layar dan sayangnya nggak ada backlit, jadi cukup menyulitkan saat gelap. Tentunya harap maklum karena harganya murah.
Kalau dulu Redmi 4A menyediakan slot kartu bertipe Hybrid, di Redmi 5A sudah dedicated. Slot microSD-nya terpisah dan bisa nampung sampai kapasitas 256 GB. Seperti smartphone Xiaomi lainnya, di Redmi 5A juga ada sensor IR Blaster untuk mengubah smartphone jadi remote serbaguna dengan bantuan aplikasi Mi Remote.
Software
Redmi 5A hadir dengan sistem operasi MIUI 9 berbasis Android 7.1.2 Nougat. Beberapa fitur unggulan dari MIUI 9 seperti split screen untuk menjalankan dua aplikasi bersamaan, Mi Drop untuk transfer file tanpa internet, sampai Dual Apps buat cloning aplikasi bisa berjalan tanpa hambatan.
Ada juga pilihan Themes buat ubah tampilan antarmuka dengan beragam tema yang bisa di-download secara gratis. Plus fitur Reading mode untuk mengubah tampilan layar jadi agak kekuningan, hal ini bertujuan untuk membuat mata tidak gampang sakit saat menggunakan smartphone dimalam hari.
Walaupun kelihatannya cukup simpel dan sederhana, nyatanya antarmuka dari MIUI ini lumayan makan banyak RAM. Dalam kondisi idle tanpa menjalankan aplikasi apapun, penggunaan RAM-nya bisa mencapai 1 GB atau bahkan lebih.
Hardware
Redmi 5A diklaim punya spek hardware terbaik untuk smartphone Android Rp1 juta pas. Smartphone ini dibekali chipset quad-core Qualcomm Snapdragon 425 1,4 GHz dan pengolah grafis Adreno 308. Disematkan juga RAM 2 giga serta memori internal 16 giga.
Saat kami uji benchmark menggunakan AnTuTu versi 6.2.7, Redmi 5A berhasil mendapatkan skor 32 ribuan. Sama sekali tidak buruk untuk sebuah smartphone seharga sejuta.
Kami juga sudah coba main beberapa judul game kelas menengah. Game MOBA fenomenal Mobile Legends bisa running tanpa hambatan pakai setting grafis low hingga medium. Game-game lain seperti Arena of Valor, Assasin's Creed Identity, dan Point Blank: Strike juga masih playable dengan setting grafis low.
Sementara untuk layarnya, resolusinya HD 720p dengan panel IPS. Viewing angle-nya oke tidak ada masalah. Untuk pemakaian outdoor juga cukup oke selama set brightness maksimal.
Sedangkan untuk baterainya, Xiaomi menyematkan baterai tanam Li-Ion 3.000 mAh. Buat pemakaian standar main game, chatting, streaming YouTube, dan browsing sesekali, screen on time yang didapat sekitar empat sampai lima jam.
Sayangnya Redmi 5A sendiri belum dapat dukungan fast charging. Sehingga saat di-charge pakai charger bawaan, pengisian daya dari nol hingga penuh butuh waktu hampir tiga jam. Tentunya harap maklum, karena harganya murah.
Kamera
Kamera termasuk hal yang ditonjolkan dari smartphone entry-level ini. Redmi 5A dibekali kamera belakang beresolusi 13 MP f/2.2 dengan fitur PDAF. Beberapa mode yang ditawarkan di antara lain Panorama, Beautify, dan Tilt-shift untuk membuat efek blur lingkaran maupun persegi panjang.
Saat kami coba mengambil gambar di tempat minim cahaya, hasilnya cukup bagus. Apalagi saat mode HDR-nya diaktfikan, gambar terlihat lebih tajam dan minim noise, tapi proses pengambilan gambarnya agak lebih lama dibanding mode Auto.
Buat yang doyan selfie, ada kamera 5 MP f/2.0 didepan plus fitur beautify yang bisa diatur dalam dua mode berbeda, yaitu smart dan pro. Saat mengaktifkan mode smart, ada tiga tingkat yang bisa dipilih: low, medium, dan high. Sedangkan mode pro memberi opsi buat atur besar kecilnya dagu dan warna kulit wajah.
Ya, overall buat smartphone yang cuma sejuta, apa yang ditawarkan kamera Xiaomi Redmi 5A sudah terasa membahagiakan dibanding para pesaingnya. Intinya jangan terlalu berharap lebih karena harap maklum, harganya murah... pake banget.
Kesimpulan
Xiaomi Redmi 5A adalah smartphone terbaik dan termurah di segmen entry-level saat ini. Dibanderol Rp999 ribu, Anda akan mendapatkan performa dan kamera terbaik di kelasnya. Xiaomi juga memudahkan pengguna dengan memberikan tiga slot khusus untuk dua kartu SIM 4G dan microSD. Fixed kehadirannya bakal mengacaukan pasar smartphone murah di Indonesia.
Video review
(last edit: 6 January, 2018 / 7:25 pm)
Artikel menarik lainnya

Post a Comment